Monday 31 October 2011

Facebook Bangun Server Dekat Kutub Utara

Facebook Bangun Server Dekat Kutub Utara: Bila terealisasi, seluruh data pribadi pengguna dapat dilihat pemerintah tanpa hambatan. Kawasan dingin membeku merupakan kelebihan utama bagi Lulea, kota di bagian utara Swedia, tempat yang diincar Facebook untuk membangun pusat data terbaru mereka. Namun, meski angin kutub mampu membantu menghemat energi untuk mendinginkan server, kebijakan hukum yang berlaku akan memanaskan situasi.

Sebuah undang-undang pemantauan Internet yang disebut sebagai FRA law, berlaku di Swedia sejak tahun 2008 memungkinkan pemerintah negeri itu untuk menyabot setiap trafik Internet yang melewati perbatasan Swedia tanpa perlu surat dari pengadilan.

Dikutip dari The Register, 31 Oktober 2011, rakyat Swedia sendiri tidak menyukai aturan ini. Google bahkan menyebutkan undang-undang itu tidak cocok dengan iklim demokrasi dunia Barat. Dan jika Facebook jadi membuka server mereka di sana, aturan itu akan mengusik warga Eropa karena pemerintah Swedia bisa melihat-lihat isi Facebook tiap pengguna.

“Ini kabar yang sangat buruk bagi beberapa ratus juta pengguna Facebook dari Eropa, yang akan mendapati informasi akun Facebook mereka disimpan di server tersebut,” kata Anna Troberg, pemimpin Pirate Party, Swedia. “Artinya, apapun yang mereka kirimkan dari dan ke Facebook akan melewati filter milik FRA,” ucapnya.

Jika tidak ada aral melintang, server ini akan mulai beroperasi per 2013 mendatang. Ia akan menyimpan sebagian besar data pengguna Facebook asal Eropa mulai dari foto-foto pesta ulang tahun, update status, private message ke kekasih pengguna, dan seterusnya. Dan data-data ini bisa dilihat oleh para pejabat Swedia tanpa butuh izin secara hukum.

Undang-undang pemantauan ini, yang juga mencakup hingga komunikasi di ponsel, mendapat kritik yang sangat keras dari berbagai pihak, termasuk salah satunya dari Google.

Jamaah Haji Usul Living Cost Dikurangi, Tapi Dapat Makan di Makkah

Jamaah Haji Usul Living Cost Dikurangi, Tapi Dapat Makan di Makkah: "Sebaiknya living cost yang 1.500 riyal itu dikurangi jadi 500 atau 300 saja, tapi jamaah dapat nasi kotak seperti di Madinah," saran salah satu jamaah haji, Edi Sofyan, tentang tiadanya konsumsi di Makkah.


Sunday 30 October 2011

Politisi Muda Kalah Pamor dari Politisi Senior untuk Nyapres di 2014

Politisi Muda Kalah Pamor dari Politisi Senior untuk Nyapres di 2014: Riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mencatat politisi muda masih jauh dari harapan untuk maju di Pilpres 2014 mendatang. Sementara politisi berusia di atas 50 tahun mendominasi hasil survei untuk nyapres di 2014.


Pohon Beringin di Kramatjati Tumbang Timpa Motor & Mobil

Pohon Beringin di Kramatjati Tumbang Timpa Motor & Mobil: Pohon beringin di Jl Raya Bogor, Kramatjati, Jakarta Timur, tumbang dan menimpa satu unit motor dan mobil yang sedang melintas. Pemilik mobil dan motor meminta Dinas Pertamanan DKI Jakarta mengganti rugi kerusakan kendaraan mereka.Pohon mengenai bagian belakang mobil Avanza nopol B 1363 TFQ yang dikendarainya dari arah Cililitan. Saat itu hujan turun cukup deras disertai angin kencang.

"Kaca mobil samping saya pecah dan body atas penyok. Saat ditimpa mesin sempat mati,” keluhnya.Sementara itu Anwar, pemilik motor motor Mio nopol B 3074 TBA yang motornya jadi korban dan bekerja sebagai pedagang nasi uduk, menuturkan dirinya memang sempat khawatir jika beringin itu tumbang. Apalagi lapak dia berdagang tidak jauh dari pohon itu.


Saturday 29 October 2011

Unit Khusus Papua Harus Bisa Cairkan Ketegangan Jakarta-Papua

Unit Khusus Papua Harus Bisa Cairkan Ketegangan Jakarta-Papua: Untuk mengatasi masalah di Papua, Presiden SBY membentuk sebuah unit khusus setingkat menteri yang didasari Perpres Nomor 66 tahun 2011. Akan tetapi, unit yang bernama UP4B ini bisa jadi bukan merupakan solusi yang efektif.


Tuesday 25 October 2011

Hyundai Siap Hadirkan Transmisi 10 Speed, Dijamin Mobil Lebih Irit BBM!

Hyundai Siap Hadirkan Transmisi 10 Speed, Dijamin Mobil Lebih Irit BBM!: Bukan cerita baru lagi kalau banyak pabrikan sedang getol-getolnya mengembangkan mobil yang irit bahan bakar dan juga ramah lingkungan. Tak hanya produsen Jepang dan Eropa saja, bahkan Hyundai yang dari Korea pun ikutan.

Kasus Jaksa Cirus

Kasus Jaksa Cirus Jadi Pelajaran Berharga Bagi Kejagung: Jaksa Cirus Sinaga divonis 5 tahun karena terbukti menghalang-halangi penyidikan dalam kasus Gayus Tambunan. Kasus Jaksa Cirus menjadi pelajaran berharga bagi institusi Kejaksaan Agung.Jaksa Cirus Sinaga divonis 5 tahun karena terbukti menghalang-halangi penyidikan dalam kasus Gayus Tambunan. Kasus Jaksa Cirus menjadi pelajaran berharga bagi institusi Kejaksaan Agung.

"Ya kasus Cirus Sinaga tersebut harus menjadi pelajaran yang berharga bagi aparat penegak hukum khususnya bagi jajaran kejaksaan," ujar Wakil Jaksa Agung Darmono dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Selasa (25/10/2011).

Darmono mengatakan kasus Jaksa Cirus harus menjadi cambuk untuk bekerja dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya secara lugas, sesuai aturan dan fakta dan tuntas. Menurutnya, dalam menjalankan tugasnya para jaksa sebaiknya tidak ada yang disembunyikan dan ditutup-tutupi dan harus berkeadilan.

"Sehingga kinerja kita dapat dipertanggungjawabkan kepada siapapun, dimanapun dan kapan saja," tegasnya.

Cirus Sinaga divonis 5 tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor yang diketuai Albertina Ho. Vonis ini lebih rendah 1 tahun dari tuntutan jaksa penuntut umum yang menuntut Cirus 6 tahun penjara.

Cirus juga dikenai denda Rp 150 juta subsider 3 bulan kurungan. Cirus dinyatakan bersalah melanggar pasal 21 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tentang menghalang-halangi penyidikan.


Monday 24 October 2011

Generasi Terbaru Lancer Evo Tak Rakus BBM

Generasi Terbaru Lancer Evo Tak Rakus BBM: Jawara reli ini akan menggunakan mesin hybrid diesel.
Mitsubishi Motor Corporation (Mitsubishi) telah menyiapkan generasi terbaru mobil sedan sport legendaris Mitsubishi Lancer Evolution (Evo). Menariknya, varian terbaru dari Evo itu menggunakan mesin hybrid diesel, alhasil mobil ini tak lagi rakus bahan bakar alias irit.
"Generasi mendatang Lancer Evo merupakan kendaraan hybrid. Proyek pengerjaan mobil ini akan dilakukan tahun depan dan dalam waktu tiga tahun sedan sport itu sudah siap," kata CEO Mitsubishi, Asamu Masuko, seperti dikutip Autocar, Senin, 24 Oktober 2011.

Meski menggunakan mesin diesel dengan motor listrik, tidak membuat mobil ini dipandang remeh soal kecepatan. Pasalnya menurut Autocar, Evo Hybrid mampu berakselerasi dari 0 ke 100 km/jam dalam hitungan kurang dari 5 detik.

Jika hal itu benar, berarti kendaraan tidak mengecewakan dalam hal kecepatan. Tentunya ini akan menjadikan Lancer Evo sebagai sedan sport yang ramah lingkungan.

Model terakhir Lancer Evolution yang ada di pasar saat ini adalah Mitsubishi Evo X. Konsep mobil generasi kesepuluh itu pertama kali diperkenalkan pada 2005 dan mulai dipasarkan di Jepang pada 2007.

Saturday 22 October 2011

Kampus Kebanjiran, Mayoritas Pelajar Indonesia di Thailand Mudik

Kampus Kebanjiran, Mayoritas Pelajar Indonesia di Thailand Mudik: Beberapa wilayah di Thailand dilanda banjir besar. Banjir Thailand juga telah menenggelamkan kampus Asian Institute of Technology (AIT), tempat kuliah 61 pelajar Indonesia. Kampus AIT terletak di Propinsi Pathumthani, Thailand.


ABG Australia Ditahan di Rudenim, Tak Ada Perlakuan Khusus

ABG Australia Ditahan di Rudenim, Tak Ada Perlakuan Khusus: Tempat penahanan ABG Australia dipindahkan ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim). Sedangkan anak-anak WNI tetap ditahan di LP Kerobokan. Namun, pemerintah membantah membedakan perlakuan antara anak-anak WNI dan Australia.


Kehujanan, Jakabaring Sport City Palembang Kotor dan Becek

Kehujanan, Jakabaring Sport City Palembang Kotor dan Becek: Selama tiga hari ini, setiap sore, hujan mengguyur Palembang. Meskipun belum terjadi genangan air yang signifikan tapi di Jakabaring Sport City tempat dilaksanakannya SEA Games XXVI tampak becek dan kotor


Wednesday 19 October 2011

Anggota Polresta Samarinda Diduga Aniaya Anak Polisi Hingga Tewas

Anggota Polresta Samarinda Diduga Aniaya Anak Polisi Hingga Tewas: Bidang Propam Polda Kaltim mengindikasikan anggota Satuan Reserse Kriminal Polresta Samarinda menganiaya Rahmadan Suhudin, yang juga anak anggota Polsek Kawasan Pelabuhan, Brigadir Suhuddin, hingga tewas.
Samarinda - Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Kaltim mengindikasikan anggota Satuan Reserse Kriminal Polresta Samarinda menganiaya Rahmadan Suhudin (16), yang juga anak anggota Polsek Kawasan Pelabuhan, Brigadir Suhuddin, hingga tewas.

"Kita temukan indikasi adanya tindak penganiayaan terhadap korban (Rahmadan Suhudin) hingga meninggal dunia," kata Kabid Propam Polda Kaltim, AKBP Armed Wijaya saat dihubungi detikcom, Rabu (19/10/2011) malam.

Armed mengatakan, kesimpulan sementara tim Propam yang telah melakukan investigasi di Samarinda, beberapa jam pascameninggalnya Rahmadan, akhir pekan lalu, setelah mengetahui adanya luka memar di bagian wajah korban.

"Ya. Adanya fisik luar berupa luka memar di wajah, juga menjadikan acuan untuk kita mengindikasikan adanya tindakan penganiayaan anggota serse Polresta Samarinda," ujar Armed.

Pernyataan Armed, berbeda dengan apa yang telah dikatakan Wakapolresta Samarinda AKBP Fadjar Abdillah sebelumnya. Kepada wartawan, Fadjar tegas membantah adanya dugaan penganiayaan dilakukan anggotanya. Fadjar juga menyebutkan, korban ditemukan meninggal dunia di Mapolresta Samarinda, dengan mulut berbusa dan diduga akibat penyakit yang dideritanya.

Sejauh ini, sambung Armed, sejumlah anggota reserse kriminal Polresta Samarinda yang diduga terlibat aksi penganiayaan terhadap Rahmadan, dimintai keterangannya secara intensif di ruang pemeriksaan Unit Propam Polresta Samarinda.




PKS Tidak Berani Keluar Koalisi

Arbi Sanit: PKS Tidak Berani Keluar Koalisi: Hilangnya satu kursi menteri dari PKS menjadikan polemik dalam kontrak koalisi. Menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit, PKS tidak akan berani keluar dari koalisi.
Jakarta - Hilangnya satu kursi menteri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadikan polemik dalam kontrak koalisi. Menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit, PKS tidak akan berani keluar dari koalisi.

"Saya kira tidak berani keluar dari koalisi, karena itu kan akan memberi kerugian sendiri buat PKS," jelas Arbi saat dihubungi detikcom, Rabu (19/10/2011).

Menurut Arbi, kerugian yang akan dialami PKS jika keluar dari koalisi terletak pada dana. Selain itu, dengan adanya menteri PKS di kabinet, otomatis akan mendompleng partai tersebut dalam menyambut Pemilu 2014.

"Saya kira langkah PKS tetap di pemerintahan merupakan langkah yang bagus. Setidaknya mereka kan butuh dana untuk pemilu nanti," jelas Arbi.

Menurutnya, perubahan sikap PKS yang tidak berani keluar dari koalisi terlihat sejak pertemuan para petinggi PKS di Lembang, Selasa (18/10) lalu. Ia menilai, pertemuan tersebut mengubah sikap PKS untuk tidak keluar dari koalisi